(kebetulan) dia ayahku...


Mungkinkah seseorang memiliki ayah karena suatu kebetulan ?

Kalau ibu, tidak mungkin kebetulan, karena melalui satu proses, mengandung selama 9 bulan 10 hari, melahirkan...dan itu adalah waktu yang cukup lama.

Tapi ayah ? mungkin saja kebetulan. Kebetulan ketemu, kebetulan saling tertarik, kebetulan sama-sama khilaf atau kebetulan-kebetulan yang lainnya...

Ah, Ailsa membetulkan tas ransel di punggungnya. Dia begitu menikmati orang-orang yang lalu lalang di hadapannya di satu halte bus itu.

Mungkinkah itu ayahku, pikirnya saat melihat seorang laki-laki dengan baju safari kremnya. Ataukah yang itu ? seorang lelaki dengan baju batik dan membawa map melintas di depannya.
Atau mungkin laki-laki kaya dalam mobil BMW itu. Gagah, parlente dan sepertinya dia mampu membeli apa saja, termasuk membeli
'hilangnya statusku untuk memiliki seorang ayah' ?

"Boleh saya duduk di sini ?", sapaan seorang bapak tua membuyarkan lamunannya. Tiba-tiba dia tersadar sudah hampir magrib, dia harus buru-buru sampai di rumah. Pasti mamanya sudah menunggu.

"Assalamualaikum", sapanya di muka pintu

"Walaikum salam, sayang", mamanya dengan senyum manis membalas sapanya

Dia tatap wajah mamanya yang masih menyisakan kecantikan. Pasti dulu mama banyak yang naksir, pikirnya. Termasuk ayahku, pasti.

Pfuih, entah kenapa akhir-akhir ini keingintahuanku soal ayah sangat tinggi. Sejak kecil aku tidak pernah mengenal sosok ayah. Ketika teman2ku bercerita tentang ayahnya, aku tidak bisa bercerita apa-apa. Apa itu ayah, seperti apa itu Ayah, dan bagaimana rasanya punya Ayah. Aku tidak pernah tahu. Sampai sekarang aku sudah jadi mahasiswa. Ayah itu tidak pernah ada.

Aku hanya kenal ibuku. Ketika aku perlu kasih sayang, ada ibuku, pun ketika aku perlu perlindungan juga ada ibuku. Itu saja yang aku tahu. Ibu ku adalah juga Ayahku.

Dan setiap kali aku bertanya pada ibu siapa ayahku, hanya airmata dan gelengan kepala jawabannya. Aku tak ingin menambah kesedihannya.

Ailsa mencoba memejamkan matanya. Dia berharap segera tidur dan menuntaskan keingintahuannya, setidaknya untuk hari ini.

Bukankah tidak semua pertanyaan, selalu butuh jawaban ?

0 komentar: