Debar



Sejak engkau mendua
Entah apa yang kurasakan
Memandang perih
Menyimpan luka
Sampai pada saat ini
Aku memulihkan rasa di hatiku
Baru aku bisa
Bisa bicara

Demi aku yang pernah ada di hatimu
Pergi saja dengan kekasihmu yang baru
Dan aku yang terluka oleh hatimu
Mencoba mengobati perihku sendiri
Aku yakin bisa
Aku bisa tanpamu

.....

Dini, terpaku sesaat ketika masuk dalam mini market itu. Lagu ini seperti mengerti siapa dirinya. Tiba-tiba saja ia ingin berlama-lama dalam mini market ini, sekedar menikmati kata-demi kata dalam lagu ini.

El, ya El, laki-laki yang sudah menorehkan gurat luka di hatinya. Luka yang mungkin termaafkan, tapi tidak buat dilupakan.

Dini, tersadar dari lamunnya, dan buru-buru dia mengambil barang-barang yang ia butuhkan. Beberapa mie instant, sekotak coffeemix, abon dan sekilo gula.
Ia bayar, dan bergegas ia maninggalkan mini market itu.

Pintu itu tertulis 'pull', tapi seorang laki-laki membukanya dari luar.

"Hai Din", sapa laki-laki itu

"Hai juga", balas Dini. Tertegun Dini menatap laki-laki itu, El, ya El yang menyapanya

Dini tersenyum dan berkata, "Maaf aku harus segera pergi ke kampus, sampai ketemu".

Ah ternyata debar itu masih ada, Dini menghela nafas panjang.....

0 komentar: