Surat (1)

Kediri, 17 Januari 2011


Yth. Kang Ponidi
di mana saja


Kang,

Aku ngerti dan sangat tahu, bahwa surat ini pasti tidak pernah sampai di tempatmu.
Tapi ndak apa-apa, aku pengen nulis (rasanya kepingin ngobrol sih) sama kamu.

Semenjak kamu ndak ada, aku mulai merasakan kesendirian. Memang benar ya Kang, yang orang bilang, bahwa 'sesuatu itu akan lebih berarti kalau sudah tidak ada'...
Tapi masalah kita ini kadang justru membuat aku jadi lebih sabar dan bisa menahan hati.

Aku jadi punya banyak waktu buat merenung, intropeksi diri. Apa yang kurang dari diriku.
Aku ndak pengen mikir apa yang kurang dari orang lain. Aku tau Kang, aku harus memperbaiki diri dulu baru menuntut orang lain menjadi baik (menurut kacamataku)

Kang,

Mungkin malam ini kamu sedang makan pecel lele ya dengan, siapa Kang ? teman SMA mu itu ? Su Marni ?. Ah aku bisa membayangkan pasti asyik ya bisa makan berdua.
Kamu inget Kang, dulu kamu suka bilang
Inget nggak Kang ?"Rasa cemburu itu bisa bikin pengen muntah".
Gara-gara itu kan yang bikin kita jadi dekat ?

Ah, sekarang aku nggak bisa memaksa kamu jadi ingat ya Kang. Aku bukan siapa-siapa kamu lagi....

Kang,

Tapi apapun pilihan hidupmu, aku selalu mendoakan kebahagianmu, kesuksesanmu. Itu semua karena aku masih dan akan selalu menyayangimu..

Kang,

Besok pagi aku mulai kerja lagi. Jadi Kasir di M****** Dept. Store, doakan aku ya Kang, semua bisa berjalan lancar. (ah, masih maukah kamu mendoakan aku ?)
Sudah ya Kang, sudah malam. Salam kagem bapak dan ibu ya Kang...


Aku,

Sulastri

0 komentar: