"Perjalanan (tak berujung)"


"Apa pendapatmu tentang aku ", tanya Tantri pada Seto.

Dengan mata yang tak lepas dari buku yang dibacanya, Seto menjawab datar, "Aku belum terlalu mengenalmu"

"Hah ??"
"Belum terlalu mengenalku kamu bilang ?"
"Lalu apa yang kamu pikirkan selama setahun kita saling kenal ?"
"Kamu tak perduli dan tak ingin mengenalku, atau kamu termasuk seorang yang tak perlu tahu bersama siapa kamu bersahabat ?"

Sejenak, Seto mengalihkan pandangannya dari bukunya ke wajah Tantri yang sewot. Tak berkomentar. Datarrrrrr..... banget

Hih, manusia apa sih ini, gumam Tantri. Kenapa aku harus bertemu orang macam begini. Apa sih yang menarik dari dia. Cakep nggak, keren juga jauh, body oke juga nggak sama sekali.

Tantri berusaha membuang rasa marahnya jauh-jauh. Percuma marah dengan mahkluk beginian, pikirnya.

Kereta berhenti di Stasiun Purwokerto. Seto dan Tantri masih sama-sama diam. Sibuk dengan jalan pikiran masing-masing. Suara pedagang getuk goreng dan kopi panas, tak bisa membuyarkan lamunan mereka. Seolah-olah ada dua planet berbeda dalam kereta itu, yang satu dihuni Seto dan yang satunya dihuni Tantri. Hanya satu yang sama dari mereka, mereka sama-sama mau ke JOGJA....

0 komentar: