"PRELUDE"


Perling cahayanya membuat terpaku. Tiada henti kamu bergumam, mencetuskan kata-kata yang kian tak terarah. Dalam wujudmu, kamu berpeluh, ada rasa getir yang selalu menyapamu. Ini memang seperti roda, seperti juga langit, dan seperti apa lagi, kamu tak tahu. Derai airmata seakan jatuh perlahan, merengut unsur-unsur yang terpatri. Kamu ratapi terus rotasi asam manis deburan malam itu. Kamu sadar bukan ?, kamu berada di dua cerita, tanah haram dan bebatuan suci. Entahlah, kamu pilih yang mana. Mentari tak kan mungkin lagi menjawab. Dia hanya membisu, mengikuti setiap huruf konsonan yang kamu ucapkan...

.............................

0 komentar: