Saat sepasang suami istri sedang bermasalah, siapa yang paling tidak senang ? adalah anaknya.
Karena sejatinya seorang anak, tidak bisa -lebih- memilih kepada siapa, ayah atau ibunya.
Dia tahu bahwa ada di dunia karena 2 orang, jadi dia tidak bisa memilih salah satu di antaranya.
Aku pernah iseng nanya ke anakku, lebih memilih siapa, ayah atau ibu ? Dan anakku memilih diam, tidak menjawab. Karena aku tahu, dia memilih dua2nya...
Karena anak adalah hasil Cinta, dan Cinta tidak pernah salah...
Malam ini, di rumahku ada seorang gadis kecil, 4 th, keponakanku. Dia nginap di sini.
Ayah dan ibunya sedang bermasalah. Ibunya di luar kota dan ayahnya sedang di luar kota yang lain. Dengan alasan ketidakcocokan -yg sebenarnya sudah kelihatan sejak pacaran dulu, tapi 'membutakan' diri- mereka sedang dalam proses perpisahan.
"Aku pengen bobok di rumah ibu rini, sama mas Abin dan Mbak Rira'", katanya
Dan anak2ku pun senang, karena punya 'mainan' baru.
Aku suka 'nelongso' melihatnya. Apalagi kalo dia sedang bobok. Ya Allah, dia tidak pernah berpikir apalagi beropini tentang ketidakcocokan ayah dan ibunya.
Yang ada dalam pikirannya hanya bermain dan bermain..
Kita, orang dewasa terkadang suka mengabaikan perasaan seorang anak. Tapi bila ketidakcocokan itu muncul di tengah-tengah suatu pernikahan, lalu siapa yang salah ?
Pernikahannya, manusianya atau keadaannnya ?
Tapi, sekali lagi, anak adalah buah Cinta dan Cinta tidak pernah salah....
Karena sejatinya seorang anak, tidak bisa -lebih- memilih kepada siapa, ayah atau ibunya.
Dia tahu bahwa ada di dunia karena 2 orang, jadi dia tidak bisa memilih salah satu di antaranya.
Aku pernah iseng nanya ke anakku, lebih memilih siapa, ayah atau ibu ? Dan anakku memilih diam, tidak menjawab. Karena aku tahu, dia memilih dua2nya...
Karena anak adalah hasil Cinta, dan Cinta tidak pernah salah...
Malam ini, di rumahku ada seorang gadis kecil, 4 th, keponakanku. Dia nginap di sini.
Ayah dan ibunya sedang bermasalah. Ibunya di luar kota dan ayahnya sedang di luar kota yang lain. Dengan alasan ketidakcocokan -yg sebenarnya sudah kelihatan sejak pacaran dulu, tapi 'membutakan' diri- mereka sedang dalam proses perpisahan.
"Aku pengen bobok di rumah ibu rini, sama mas Abin dan Mbak Rira'", katanya
Dan anak2ku pun senang, karena punya 'mainan' baru.
Aku suka 'nelongso' melihatnya. Apalagi kalo dia sedang bobok. Ya Allah, dia tidak pernah berpikir apalagi beropini tentang ketidakcocokan ayah dan ibunya.
Yang ada dalam pikirannya hanya bermain dan bermain..
Kita, orang dewasa terkadang suka mengabaikan perasaan seorang anak. Tapi bila ketidakcocokan itu muncul di tengah-tengah suatu pernikahan, lalu siapa yang salah ?
Pernikahannya, manusianya atau keadaannnya ?
Tapi, sekali lagi, anak adalah buah Cinta dan Cinta tidak pernah salah....
0 komentar:
Posting Komentar