#ah..


Semalam, aku melukismu di atas bulan


Pagi ini, aku melihatmu datang bersama embun...



Jejak yang (harus) dihapus

Pelan-pelan kuhapus jejakmu,


jejak yang - mulai - tak lagi berjejak...








#Kamu 2


#Some day, when I'm awfully low,

When the world is cold,
I will feel a glow just thinking of you...
And the way you look tonight.

Yes you're lovely, with your smile so warm
And your cheeks so soft,
There is nothing for me but to love you,
And the way you look tonight.

With each word your tenderness grows,
Tearing my fear apart...
And that laugh that wrinkles your nose,
It touches my foolish heart.

Lovely ... Never, ever change.
Keep that breathless charm.
Won't you please arrange it ?
'Cause I love you ... Just the way you look tonight.
#RodSteward - Justthewayyoulooktonight#


Aku tahu, hatimu teriris sedih saat kamu harus mendengarkan -lagi- lagu ini. Aku juga tahu bahwa begitu besar kenangan lagu ini dalam hatimu. Ketika malam itu Jay menyanyikan lagu ini buatmu di satu acara yang sebenarnya bukan khusus buat kamu. Dan sebulan kemudian Jay meninggalkan kamu, dengan dalih yang tak bisa diterima akal sehat.

Kamu, perempuan manis, lembut dan tak pernah menuntut apa-apa. Bahkan aku merasa kamu tak lebih dari perempuan yang terlalu mudah untuk dilukai.

Mungkin bukan lelaki tampan yang cemerlang yang kamu butuhkan. Kamu hanya butuh seorang lelaki sederhana yang bisa merengkuh kepalamu untuk menyembunyikan rasa malumu. Juga lelaki sederhana yang bersedia menjemputmu ketika kamu turun dari angkot, memayungimu dari hujan dan menemanimu menyantap mie godok Mbah Cip di pinggir Jalan Magelang.

Kamu tidak butuh lelaki yang ketika bercerita tentang bisnisnya dengan tertawa terbahak-bahak, atau lelaki keren yang dipuja-puja oleh banyak wanita. Bukan, bukan itu yang kamu butuhkan. Kamu butuh cinta yang sempurna. Lelaki yang bisa berkata bahwa ia benar-benar menginginkanmu.

Aku tahu kamu sangat terluka. Dan aku juga tahu kamu lelah dengan semua ini. Kamu sedang berusaha keras untuk menyembuhkan lukamu.

Lagu ini masih mengalun dan aku melihat kamu sekilas mengusap airmata di sudut matamu.

"Are your feeling ok ?", tanyaku

"I'm ok, I'm really ok", katamu tersenyum.

#hopefully#

#aneh


#I love you for sentimental reason,

I hope you do believe me
I'll give you my heart...

I think of you every morning
Dream of you every night
Darling, I'm never lonely
Whenever you are in sight..#

Cinta tanpa alasan. Mungkin itu yang kamu rasakan ketika dengan 'anehnya' kamu bilang bahwa kamu mencintai seorang tukang parkir di satu toko buku.

#aneh#

Kamu

Di luar hujan belum juga reda. Kamu masih saja berkutat dengan laptopmu. Entah apa yang kamu kerjakan. Buka facebook ?, update status twittermu ?, menulis satu gagasan di blogmu atau mungkin mengerjakan tugas rutinmu sebagai seorang copy writer.

Seperti seolah tak menyoalkan seberapa deras hujan di luar sana, matamu lekat menatap layar 17 inchimu. Lekat, dekat seperti tak ingin tertinggal sedetik pesan yang dibawakan. Tapi matamu ? menyimpan lelah yang panjang. Entah lelah tentang jalan hidupmu yang penuh kepatahatian atau lelah karena telah terjangkit virus-virus di dunia maya ?. Entahlah.

Sebenarnya kamu bisa saja meletakan sebentar waktumu kemudian berbaur dengan tawa canda temanmu di luar sana yang melewatkan malam dengan gelak tawa dan cerita gembira lainnya. Biar hati dan pikiranmu bisa rehat sejenak dari kegundahan dan kegelisahan jiwa yang (menurutmu) takkan pernah berujung. (mungkin buatmu hanya berujung pada kematian ?).

Tapi pribadimu yang senang patah hati (upss !) 'mengajakmu' untuk berdiam diri di dalam ruangan 4 x 6 m ditemani dengan alunan piano Jim Brickman, Stefano Bollani, John Lewis atau lagu-lagu melankolis lainnya.
Diam, dan membiarkan anganmu yang terbang ke awang-awang dalam alur daya khayalmu.

Mungkin kamu butuh seorang sahabat. Sahabat yang mau duduk di sampingmu, tanpa perlu berkata apa-apa. Menggosok bahumu bila kamu sedih. Memberikan senyum lembutnya. Selalu mengangguk untuk setiap permintaanmu. Membuatkan kopi hangat buatmu. Lalu menemanimu untuk diam. Sahabat diammu.

Kamu tidak perlu memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik. Karena apa yang kamu lakukan, menurutmu adalah yang paling baik. Paling nyaman mungkin buatmu. Sehingga apapun yang dikatakan orang lain di luar sana seperti kalimat tak bersuara buatmu. Masa Bodo, katamu !.

Hujan hampir reda di luar sana, tapi kamupun tetap tak perduli. Juga bulan sudah ada di November, sebentar lagi Desember dan sebentar lagi tahun telah berubah. Juga umurmu, jatah hidupmu. Tapi - lagi, lagi - kamu tak kan perduli.

Kamu hanya hidup dengan dirimu, laptopmu, blackberrymu, cangkir kopimu juga heaternya, ruangan 4x6m mu dan angan-angan liarmu. Hmmm aneh !

(tak) kan jera

Tak akan pernah jera kutuangkan cha masala hangat dalam cangkir keramik mungilmu,

akan kujaga panasnya agar bisa selalu menghangatkan dadamu

(juga) tak kan pernah lupa kusisipkan satu cookies jahe kecil di pinggir cangkirmu
agar rasanya melumat hangat dalam mulutmu

hmm, aku menyayangimu..

Pangkur


Entah kenapa beberapa hari ini aku terpikir tentang satu lagu yang pernah dinyanyikan oleh Alm. Gombloh saat saya kelas 2 SD, judulnya Sekar Mayang (Hongwilaheng) (karena masku dulu seneng dengar lagunya Mr. Gombloh). Bunyinya begini :

Mingkar mingkuring angkoro
Akarono karnan mardi siwi
Sinawung resmining kidung
Sinubo sinukarto
Aduh gusti, pakertining ngilmu
Ingkang tumrap ning ngalam dunyo
agomo ageming aji

Sopo entuk wahyuning Allah
Gyoh dumilah mangulah ngilmu bangkit
Bangkit mikat reh mangukut
Kukutaning jiwanggo
Yen mangkono, keno sinebut wong sepuh
Liring sepuh, sepi howo ... awas roroning atunggil

Hong wilaheng sekareng bawono langgeng ...

Ingin tahu lebih jauh tentang syair lagu ini, saya bertanya pada mas Goggle (wong amerika kok lebih ngerti ya ?). Ternyata itu adalah 2 bait dari Serat Wedhatama yang ditulis oleh KGPAA Mangkunegoro IV yang diubah dibeberapa kata, mungkin agar lebih indah didengar karena ini adalah lagu.

Untuk membandingkan, ini adalah 2 bait dari Serat Wedhatama (Serat Wedhatama, Ki Sabdacarakatama, Narasi Jogjakarta, 2010) :

Mingkar mingkuring angkara
Akarana karenan mardi siwi
Sinawung resmining kidung
Sinuba sinukarta
Mrih kretarta pakartining ngelmu luhung
Kang Tumrap neng tanah Jawa
agomo ageming aji (hal. 19)

arti bait ini adalah :

Menghindarkan diri dari angkara
Bila akan mendidik putra
Dikemas dalam keindahan syair
Dihias agar tampak indah
Agar tujuan ilmu luhur ini tercapai
Yang berlaku di tanah Jawa
Agama pegangan para pemimpin

Sapa ntuk wahyuning Allah
Gya dumilah mangulah ngelmu bangkit
Bangkit mikat reh mangukut
Kukutaning jiwangga
Yen mangkono, kena sinebut wong sepuh
Liring sepuh sepi hawa ... awas roro ning atunggil (hal. 26)

Wah ternyata harus banyak belajar nih.. :). Oke ntar disambung lagi ya (cari referensi dulu yak...)


Satu kali googling = 7 gram CO2 ?


Satu kali Googling = 7 gram CO2. Iya ?

Seberapa sering Anda menggunakan Google untuk mencari informasi yang Anda inginkan? Cukup seringkah? Rasanya setiap pengguna Internet pernah, sering bahkan selalu menggunakan Google sebagai mesin pencari, dengan alasan kemudahan dan kecepatannya dalam menemukan suatu informasi di dunia maya maupun karena kebiasaan saja.

Dari sekedar nyari artikel, gambar maupun sekedar mencari informasi sekecil apapun. Saya sendiri adalah orang yang sangat sering menggunakan Google. Dan saya terkejut setelah membaca hasil penelitian dari seorang peneliti di Harvard University. Sebuah hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Dinyatakan bahwa satu kali melakukan pencarian di sebuah situs Search Engine raksasa semacam Google mengeluarkan emisi CO2/karbondioksida sebanyak 7 Gram.

Disebut-sebut juga bahwa polusi karbondioksida yang dihasilkan dari dua kali pencarian di Google cukup untuk mendidihkan air. Kenapa bisa begitu? Karena penasaran saya googling untuk mencari informasi tentang ini (googling untuk mencari efek negatif googling). Dan memang benar bahwa estimasi ini bukan estimasi yang tak berdasar. Sudah ada penelitian dan bukti ilmiah yang menyatakan hal ini. Dr Alex Wissner-Gross dari Harvard University mengatakan, membuka sebuah website biasa mengeluarkan emisi 0.02 Gram CO2 setiap detiknya. Sedangkan sebuah website yang berisi video streaming bisa mengeluarkan emisi 0.2 Gram CO2 setiap detiknya. Dan satu kali pencarian di website raksasa Google mengeluarkan 7 Gram CO2 dimana dibutuhkan 15 Gram CO2 untuk mendidihkan air.

Sebuah website terakses dalam sebuah server dan diakses oleh komputer pengunjung (client) yang terkoneksi via jaringan. Server, client, dan jaringan Internet membutuhkan energi listrik yang cukup besar dimana dalam penggenerasiannya melepaskan Karbondioksida. Menurut Wissner-Gross, Google mengolah data yang sangat besar dan ditopang dengan ratusan Server yang tersebar di berbagai negara untuk memperoleh hasil pencarian dengan sangat cepat. Efek negatifnya, listrik yang dipakai akan jauh lebih besar dan CO2 yang dilepas akan lebih banyak dari situs lainnya. Apalagi dalam sehari ada sekitar 242 juta pencarian di Google. Seperti yang kita ketahui bahwa Karbondioksida adalah penyebab dari band Efek Rumah Kaca yang terjadi di Atmosfer Bumi sehingga Bumi menjadi lebih panas. Artinya jika hal di atas benar maka dengan melakukan Googling kita juga turut serta memperparah pemanasan global. Di sisi lain, pihak Google sendiri menyangkal estimasi ini. Mereka menyatakan kalau satu kali pencarian di Google hanya melepaskan 0.2 Gram CO2. Yang mana yang benar-benar benar saya sendiri tidak berani bertaruh. Yang pasti kemajuan teknologi di sektor IT, walaupun telah memberikan dampak positif yang besar bagi kita, juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Dan kita sebagai pengguna Internet lebih baik meminimalisir segala kemungkinan negatif yang akan terjadi.

Artikel diambil dari : sini

you


I don't know what it is about you
that closes and opens
only something in me understands
the voice of your eyes is deeper than all roses

Dear Merapi - San

Dear Merapi San,

O haiyo, Ikaga genkidesu ka ?

watashi wa anataga okotte iru shitte iru

tapi, akupun tahu marahmu karena ingin menunjukan padaku

bahwa kamupun makhluk ciptaanNya yang juga punya RASA dan KARSA

Merapi San,

watashi wa anata o aishite...

..sendiri (an)




...lelaki tua bicara sendiri (an),
Bicara tak beralasan,
bicara tak terbantahkan,
bicara tak berbalaskan..

Lelaki tua bicara sendiri (an)
Bicara dengan hati yang tak bertuan (kan)

benar (kah) ?

"kali ini kamu benar bahwa menata hati dalam kotak-kotak transparan lebih menyenangkan daripada membiarkannya dalam diam yang berkepanjangan"

('dibaca dalam satu nafas')

ah andai saja

..andai saja aku jadi gunung, aku akan lebih ramah pada lembah,

..andai aku jadi pohon, aku akan memberikan cinta sejatiku pada tanah,

..andai aku jadi sungai, akan selalu kupeluk mesra sang muara,

..andai aku jadi laut, aku kan belajar lebih keras tentang kesabaran,

..andai aku jadi ombak, akan aku rengkuhkan tanganku erat pada pantai,

..andai aku jadi udara, aku akan belajar menjadi keteguhan yang tak mungkin terkontaminasi,

..andai aku jadi bumi, akan kudekap erat semua yang ada menyatu dalam diriku,


..ah andai saja tidak pernah ada rasa marah, rasa benci, rasa dendam, rasa menguasai..

(tapi, andai sajaku dan andai sajamu, apakah sama ?)

Ce-carian...


"Apa yang sedang kau cari ?", tanyaku pada seorang perempuan berbaju putih panjang di pinggir pantai sepi ini.

Dia menatapku sebentar, seperti tak senang karena membuatnya bangun dari lamunnya. Tak menjawab. Kemudian kembali menatapi pasir yang selang-seling menutupi kaki telanjangnya. Melewatiku dan berjalan menjauh menuju utara, sambil sesekali menatap langit, bergumam lirih dan mengusap matanya. Ada airmatakah di situ ?

Aku terpaku menatapnya sampai ia hilang dari pandanganku.

"Apa yang ia cari ?", tanyaku dalam hati.