kematian..



Beberapa hari kemarin aku menerima beberapa berita duka. Seorang sahabat dan saudara telah pergi.


Meninggalkan seorang suami yang begitu sabar dan tanpa ada seorang anak. Dan kemarin seorang saudara juga 'pergi' meninggalkan dua orang anak yang menginjak dewasa.

Semua menangis, melepaskan dengan airmata. Seperti tak ingin melepaskan suatu yang selama ini sudah menjadi milik kita, menjadi bagian dari hari-hari kita, menjadi bagian dari hidup kita.

Dan setiap aku menyaksikan satu kematian, aku selalu -kembali- merasa betapa kecil kita. Betapa kematian itu sangat dekat dengan kita. Betapa kita tak punya daya menghadapinya.
Dan juga bahwa kita tak boleh berlebihan meng-claim sesuatu adalah punya kita. We have nothing. Even itu our heart or our soul. Itu pinjaman.

Di sudut rumah duka itu aku duduk. Menatap pada dua orang pemuda yang menangis sesenggukan ditinggalkan ibu tercintanya. juga seorang suami yang terpekur menatap jenazah istri tercintanya.

Aku jadi tak bisa menahan airmata. Tapi entah apa yang kutangisi. Mungkin aku menangisi atas kesadaranku betapa kecil aku di mata Tuhan....

Entahlah,
aku ingin menangis......

*in memoriam Primayanti (Denpasar) dan Mbak Wanti (Jakarta)

0 komentar: