"Beningnya Hati Lastri (Poligami 1)"


"Jeng, bagaimana mendapatmu jika mas berpoligami", tanya Pramono pada istrinya semalam.

Mak deg ! jantung Lastri seakan berhenti berdetak. Spontan dia berpikir apa yang kurang dari dirinya. Sehat jasmani dan rohani, lembut, pandai memasak, memiliki anak lengkap laki2 dan perempuan, manis (itupun kata Pramono), sholihah... "Apa yang kurang dari diriku ?", pikir Lastri dalam hati.

"Jeng", tangan Pramono menyentuh pundaknya membuyarkan lamunan Lastri.
"Ehm...sama siapa Mas ?", sekuat tenaga Lastri menyembunyikan kegundahannya.

Pramono membetulkan duduknya, dan sambil mengisap dalam rokok kreteknya dia melanjutkan ceritanya.

"Kemarin ibu nelpon, katanya putrinya Pak Haji Basri yang nomor dua sudah pulang dari Malaysia"
"Usianya sudah 35 tahun, tapi sampai sekarang belum menemukan jodohnya"
"Ibu bilang ke aku, kalau aku mau mbok ya di peristri saja si Pratiwi itu, kasihan anak yatim"
"Wong secara materi aku mampu jika memiliki istri lebih dari satu".

Jantung Lastri makin kencang berdetak. Dan tak hanya jantung, matanya pun mulai memproduksi bening airmata yg sekuat tenaga dia sembunyikan. Lastri hanya menunduk dalam.
"Terus mas gimana ?", tanya Lastri. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya tidak ingin dia lontarkan, karena dia tidak siap menerima jawabannya.

"Jeng kan tahu, dalam surah An-nisa ayat 3, mengatakan, jika kita mampu berlaku adil, maka nikahilah perempuan lain yang kamu senangi 2, 3 atau 4"
"Berarti dalam agama kita diperbolehkan mempunyai istri lebih dari satu, bila itu akan menjadikan kebaikan"
"Pratiwi itu anak yatim, Jeng, Pak Haji Basri sudah lama meninggal dunia dan meninggalkan beberapa anak yang masih kecil-kecil"
"Maksud ibu, mbok ya kita bagi-bagi rejeki kepada mereka, dengan cara aku memperistri Pratiwi, agar bisa membiayai adik-adiknya", Pramono menerangkan dengan lancar

"Injih Mas, saya mengerti", suara Lastri mulai terdengar parau. Hatinya tak mampu lagi menahan sedihnya. Rasanya dia ingin berlari jauh dari hadapan suaminya, dan menangis sejadi-jadinya.

"Aku tahu kamu sedih, Jeng", lanjut Pramono
"Tapi bukankah ini ladang amal juga buatmu ?"
"Kalau Jeng setuju, besok pagi kita pulang ke rumah ibu, dan kita bicarakan rencana ini"

"Duh Gusti", rintih Lastri dalam hati
"Ini berkah ataukah cobaan dari Mu ya Allah", batin Lastri dalam hati. Perih.
"Sebentar Mas, saya ambilkan teh lagi buat Mas", Lastri bergegas mengambil cangkir suaminya dan dibawanya ke dapur. Sampai di dapur airmata Lastri tak terbendung lagi. Dia sesengukan pelan. Lastri tidak ingin suaminya tahu dia menangis. Dia tahu suaminya bermaksud baik. Dan Allah sangat menyukai perbuatan baik. Tapi bagaimana dengan hatinya ?

-------------

Malam ini adalah malam paling singkat yang Lastri rasakan seumur hidupnya.
Besok pagi, adalah awal dari kehidupan 'berbeda', yang tidak pernah ada dalam bayangan Lastri sebelumnya. Dia harus 'berbagi' dengan orang lain. Istri ke-2 suaminya.

------------
Jam sudah menunjukan pukul 2 tengah malam. Lastri tak juga bisa memejamkan matanya.
Pelan-pelan dia beranjak dari tempat tidurnya ke kamar mandi. Diambilnya wudhu.
Lastri ingin curhat dengan yang Maha Punya, yang Maha Berkehendak, dan yang Maha Kasih Sayang...

"Ya Allah, aku hanya hambaMu yang tak punya apa-apa,
bahkan diriku ini Engkaulah yang punya..
Maafkan hambaMu yang telah lancang merasa sakit hati dengan titahMu ya Allah,
Ampunilah aku ya Allah, Ampuni aku, ampuni aku..................."

Malam ini Lastri tumpahkan semua airmatanya di depan Allah, semua keluh kesahnya, semua kepedihannya dan semua tobatnya.
Tapi dia selalu yakin ada SURGA di depan sana, yang InsyaAllah diberikan Allah untuknya, untuk seorang istri yang ikhlas pada kehendakNya.

Semoga................

An Nisaa´ 3










1 komentar:

mawar mengatakan...

ini cerita nyata gak yah lastri itu...?
poligami itu menurut saya hal yg di perboleh kan (namun bukan sunah) asalkan suami adil dan bisa menafkahi lahir batin ke semua istrinya dgn adil dan adanya kerelaan dan keihlasan istri2nya. hingga nantinya tidak ada yg tersakiti hatinya dan tidak mendatangkan mudharat.
sedikit cerita... sy punya seorang teman.. masi muda 30an thn punya 2anak dan seorang istri. di usianya yg muda itu dia sangat sukses (seorang pengusaha) perbulan dia bs dapat profir 30-50jt, badannya gagah,bijaksana sekali, muka tampan, penampilan rapi, santun, agamanya bagus (dia udah haji dan rjin mengikuti pengajian)..
banyak wanta sekali gadis cantik, wanita sholehah yg single yg tertarik kepadanya.. tapi waktu sy singgung mengenai kenapa dia gak poligami padahal kalau saya lihat dia orangnya bijaksana dan cukup harta... jawabannya... dia takut tidak bisa berlaku adil dan tidak ingin istrinya menangis karena dia tau betul istrinya pasti menangis bila dia akan poligami.. dan dia bilang begitu mencintai istrinya dan tidak ingin membuat sakit hatinya. dan waktu saya bialng ke dia "pak, bapak kan bisa menjelskan ke istri bila mengikhlaskankan anda untuk berpoligami balasannya pahala besar dari Allah ta'ala". beliau menjawab " banyak amalan lain InsyaAllah yg bisa mendatangkan pahala selain hal tersebut.. "
subhanallah... saya sangat kagum dengan teman saya itu... dia bener2 bijaksana sekali... dia suami idaman bagi semua gadis menurut saya... saya banyak belajar dari dia..