Perempuan bercadar emas itu ternyata AKU...


Aku bertemu dengannya di ruang yang bernama SEPI...
Kerudung hitam, cadar emas dan tangannya membawa setangkai bunga aster putih
"Apa yang kamu lakukan di sini ?", sapaku
Sapaan pertamaku tak juga sanggup mengusik lamunannya.

Kupegang pundaknya, dan kuulangi tanyaku lagi
Dia memandangku. Astaga, ada tatapan letih di matanya
Ada duka mendalam mengelayut di wajahnya yg sebenarnya ayu,

Tak tega aku untuk mengulangi tanyaku.
Aku jadi ikut terdiam, dan menyembunyikan wajahku

"Kamu lebih tahu, mengapa ada di sini", katanya memecahkan keheningan kami
"Aku sedang menunggu camar hitam yang membawa pergi rasaku, membuat aku tak bisa
melihat warna pelangi, indahnya bunga dipagi hari, dan membedakan mana bunga mawar dan bunga aster"

"Sejak kapan kamu ada di sini?", tanyaku

"Sejak aku tak bisa melihat bintang", katanya pelan

"Maukah kamu menggantikan aku?", dia bertanya sambil meraih tanganku
"Maukah kau duduk disini menunggui camar itu ?"

"Terus kamu mau kemana ?", tanyaku, tanpa melepaskan genggaman jemarinya

"Aku akan berhenti, aku letih", katanya dengan suara setengah menangis

Tiba-tiba angin berhembus kencang, dan gemerisik daun menghentikan percakapan kami

Saat angin berhenti berhembus, aku tidak melihat perempuan itu disampingku lagi
Dia hilang bersama angin,

Aku sendirian di sini...........

Ternyata perempuan berkerudung hitam dan bercadar emas itu adalah AKU....

1 komentar:

DemetriaRinie mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.