"Saat Bahagia itu Dipertanyakan"




"Aku pengen banget curhat sama kamu", kata Tanti di ujung telpon

Aku mendengar suaranya diliputi emosi yang terpendam.

"Oke, aku tunggu di coffee shop di toko buku Toga Mas ya", kataku
"Sing sabar yo nduk", tambahku berusaha menenangkan hatinya

Jam 4 sore kami bertemu. Kulihat wajah Tanti penuh 'lelah'.

"Hallo Rin, apa kabarmu", sapanya
"Alhamdulilah, baik", kataku

"Aku sedih Rin, aku ngrasa hidupku gag bahagia"
"Tak pikir-pikir kok dari kecil dulu aku gag pernah ngrasa bahagia"
"Lama-lama aku capek hidup gini, Rin", Tanti nyerocos bercerita tentang hidupnya

Aku mendengarkan sambil menikmati hot cappucino dan lumpia gorengku.

---------------
Hmmm....Bahagia..
Sebenarnya apa sih bahagia itu ?. Bukankah rasa bahagia tidak ada pakemnya ?
Bukankah rasa bahagia tiap manusia itu berbeda. Atau ada yang bilang, Bahagiamu terkadang bukan jadi bahagiaku.....

Sampai satu hari aku membaca Note seorang teman, mengenai indikator kebahagian yang mungkin sederhana, tapi aku rasa cukuplah untuk membingkai rasa bahagia itu sendiri.
Ini dia Notenya :
- 7 Indikator Rasa Bahagia -

1. Qalbun Syakiirun ( Hati Yang Selalu Bersyukur)
Bukankah dengan selalu bersyukur atas apa yang ada di depan kita adalah awal dari rasa bahagia ?. Karena terkadang apa yang kita anggap baik belum tentu baik buat kita menurut Nya ?. Dan apa yang kita anggap tidak baik, belum tentu tidak baik buat kita menurut Nya ?. Sedangkan Allah jauh lebih tahu tentang kita dari pada diri kita sendiri yang sering sok tahu ?

2. Al Azwaju Sholihal (Pasangan Hidup Yang Sholih)
Mencari pasangan hidup yang sholih adalah keharusan. Karena keluarga ada bagian terkecil/awal dari terciptanya rasa bahagia, setelah diri kita sendiri.
Makanya hati-hatilah mencari pasangan buat yang belum berpasangan, dan teruslah belajar untuk menjadi lebih baik bagi yang sudah berpasangan. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk jadi lebih baik di Mata Allah SWT......

3. Al Biatu Sholihah (Lingkungan Yang Baik)
Seperti lagunya Kang Opick -> Tobat Hati, salah satunya bilang, Berkumpulah Dengan Orang Sholeh. Ini bukan berarti kita pilih2 teman. Aku pikir kita boleh berteman dengan semua orang, tapi memilihlah, untuk teman yang bisa kita jadikan panutan. Memang tidak ada manusia yang sempurna, tapi akan menjadi lebih indah bila setiap manusia berusaha untuk menjadi sempurna (sebatas cuman berusaha sih...)

4. Al Auladun Abror (Anak Keturunan Yang Shalih)
Nah ini nih, untuk yg sudah memiliki anak, kita sangatlah mulia diberikan kehormatan oleh Allah SWT untuk dititipin 'manusia lain' yaitu anak2 kita. Yang tentunya walaupun itu keturunan kita tapi (pasti) punya jiwa sendiri, pikiran sendiri. Oleh karena itu kita sebagai orang tua wajib bin kudu buat mendidik mereka jadi pribadi yang takut pada Allah SWT, yg cinta pada sesama. Insyaallah...

5. Al Maalul Halaal (Harta Yang Halal)
Dalam paradigma Islam mengenai harta, bukanlah banyaknya, akan tetapi ke-halal-annya dan kebaikannya (Halal dan Thoyyib). Oleh karenanya kita harus mencari rizki yg halal dan thoyyib agar hidup kita menjadi halal dan thoyyib juga tho ?

6. Tafakul Fiddin (Semangat Membangun Agama)
Belajar lah sampai ke negeri Cina. Begitu kata pepatah. Dalam mempelajari Agama, tuntutlah sepanjang hidupmu. Karena semangat memahami agama akan menghidupkan hati dan hati yang hidup adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya Ilahi... Subhanallah..

7. Umur Yang Barokah
Untuk menjadi baik, tidak perlu menunggu menjadi tua. Untuk menjadi baik, tidak dapat ditunda. Karena umur adalah rahasia Allah SWT. Menjadilah baik ASAP (As Soon As Possible).
Seperti saat aku memutuskan untuk memakai jilbab. Saat itu aku berpikir akan memakai jilbab saat umurku 40. Tetapi aku pikir2 apakah sampai aku di umur itu ? Bagaimana jika belum mencapai umur itu aku sudah tidak menjadi penghuni dunia ini ?. Akhirnya aku putuskan memakai jilbab, saat aku mulai memikirnya...hmmm alhamdulilah..
Walaupun ada yg bilang jilbab bukanlah tolok ukur keimanan seseorang, tapi menurutku paling tidak aku sudah 'sedikit' lebih baik dengan menutup yang seharusnya ditutup... :), soal iman itu adalah rahasiaku dengan NYA :)

Buat sahabatku Tanti, yuk mulai sekarang kita melihat segala sesuatu dengan mata syukur, mendengar dengan telinga syukur dan yang lebih penting merasa dengan dengan hati syukur....Love U ..Insyaallah..

0 komentar: