"Cinta Bukan Dependensi, Tapi Keutuhan Yang Dibagi"


Pernah memperhatikan petunjuk emergensi di pesawat ?

Bila terjadi sesuatu, dan masker akan jatuh di depan muka kita, maka yang pertama harus memakai masker adalah orangtuanya, baru anaknya. Kenapa orangtuanya didahulukan ? Bukan anaknya ?
Ternyata penjelasannya adalah dalam keadaan seperti ini si orangtua harus merasa 'aman' terlebih dahulu baru kemudian 'mengamankan' anaknya.

Demikian juga dengan hidup, kita harus 'penuh' dulu, sebelum kita 'memenuhi' orang lain. Juga dengan cinta. Bagaimana bisa kita mencintai seseorang, sementara diri kita 'miskin' dari cinta ??
Cinta adalah Utuh dan itu yang kita akan bagikan ke sekeliling kita. Bukan seperti lagu dangdut , Cintaku terbagi 2....hehehehe...

Dalam pernikahan, yang terdiri dari 2 manusiapun begitu. Manusia 'laki-laki' yang penuh cinta, menikahi manusia 'perempuan' yang penuh cinta. Dan mereka berdua saling memancarkan cinta 'penuh' mereka. Cinta mereka tidak 'berkurang' karena satu sama lain. cinta mereka utuh, selama jiwa melekat di raga mereka.

Begitu juga juga dengan anak2 anak mereka. Bila ayah dan ibunya adalah manusia yang penuh cinta, maka dapat dipastikan anak2 merekapun akan penuh dengan cinta.
Anak bukanlah alasan mereka menikah dan anak bukan juga pondasi dalam pernikahan mereka. Karena pondasinya adalah CINTA
Anak adalah manusia lain yang dititipkan oleh Allah SWT kepada mereka untuk menambah pancaran cinta, agar semakin cemerlang hidup mereka.

Anak, seperti yang Gibran katakan adalah anak panah yag suatu saat nanti akan melesat sendiri jauh dari orang tuanya dan akan menemukan pancaran cinta yang lain, yakni pasangan mereka. Begitu seterusnya...

Perpisahan atau kematian. Ini adalah paket hidup yang tidak bisa kita hindari. Kita mati karena kita hidup. Perpisahan ada karena ada perjumpaan. Sekeras-kerasnya kita menolak kematian dan perpisahan, jika 'waktu itu' siap menjemput, kita tidak bisa berbuat apa2. Dan pada titik itu, segala perjuangan berhenti. Bukan cinta kita yang berkurang, tapi salah satu cinta utuh kita telah pergi.....Walahu'alam

0 komentar: