"Kembali Cemerlang"



"Sejak kapan kamu ada di sini?", tanyaku
"Sejak aku tak bisa melihat bintang", katanya pelan.

Itulah percakapanku terakhir dengannya setahun yang lalu.
Perempuan bercadar emas itu aku temui lagi di sini. Tapi ada yang berubah di matanya. Tak kulihat lagi tatapan lara, terganti binar yang cemerlang...

Ah, aku ikut bahagia. Kusapa dia dengan senyum, dia tersenyum. Lalu kusapa dia dengan kata,

"Sedang menunggu bintangkah kamu di sini ?"

"Aku tak akan pernah lagi menunggu bintang, karena bintang adalah bintang, yang tak mungkin akan pernah aku genggam" "Karena aku insan dan dia bintang" "Aku di sini sedang menunggu kerlipnya, karena kerlipnya buat semua insan, termasuk aku", katanya riang

Dia tersenyum dengan matanya, aih.. aku terpana, manisnya lebih dari madu nirwana..

Perempuan bercadar emas itu semakin cemerlang, lalu dia melesat terbang tinggi ke awan menyisakan silau yang tak bisa kutahan....

0 komentar: