CINTA buat OLA



Ini Ola, umurnya 8 bulan. Lucu ya ?

Pada awalnya aku paling tidak suka memelihara binatang di rumah. Ini mungkin pengaruh masa lalu. Dulu waktu kecil, keluarga kami setiap 3 tahun sekali ayahku selalu pindah tugas. Dari Jawa Timur (Surabaya, Kediri), trus ke P. Sumbawa ( Bima dan Dompu), trus ke Bali (Singaraja dan Denpasar) dan ke Mataram (Lombok).

Hampir di setiap tempat, rumah kami selalu ada semacam 'mini zoo'. Binatang yang ada misalnya, kijang, kalkun, ayam bekisar, burung (apalah namanya aku nggak tahu), lele putih, kelinci, monyet bahkan kuda juga sempat ada. Dan walaupun ketika itu aku tidak ikut memelihara, tapi aku lihat betapa ribetnya memelihara mereka.

Aku ingat saat si monyet (Prado namanya) terkena tumor di matanya, ibuku dengan sabar menyuapi susu. Tapi akhirnya Prado harus 'berpulang' juga. Hmm....

Dari pengalaman itu, aku berpikir paling males deh punya binatang peliharaan. Pun saat aku sudah jadi ibu-ibu. Saat anak-anakku ingin punya binatang peliharaan, dengan tegas aku berkata No Way !.

Lamaaaaa...mereka membujukku, ditawarkan mulai dari kelinci, aku jawab No ! karena kelinci cepat berkembang biaknya. Hamster, aku berteriak kencang Noooooooo!!!!!! karena aku paling benci dengan tikus (sebenarnya gag benci sih, tapi lebih tepatnya SUNGKAN ! heehehe).

Akhirnya mereka memilih kucing !. Aku masih berpikir 100 kali, karena aku juga tidak terlalu senang kucing. Tapi lama kelamaan aku pikir, okelah kucing, karena punya nilai jual (hihihii....dasar ibu-ibu).

Setelah mencari kucing yang disukai anak-anak, tibalah hari itu, Kami meng-adopt anak kucing berumur 4 bulan. Sebelumnya aku sudah belajar bagaimana memberi makan, mengajari sesuatu, membuatnya tidak stres, dan pelajaran cara memelihara kucing dari cattery tempat kami mendapatkannya. Kami beri nama Ola. Dia betina, berwarna putih dan abu-abu, juga ada sedikit kuningnya. Lucu. Ayahnya British dan ibunya Persia (kalau manusia, indo kali ya...).


Hari pertama dia ada di rumah, aku harus melatih untuk BAB di tempat yg sudah disediakan. Awalnya dia BAB di korden dalam kamarku !!! MasyaAllah ! aku jengkel sekali, tapi aku pikir ya mungkin ini ujian kesabaranku ( :D ). Tapi setelah itu dia akhirnya patuh dan selalu BAB dan BAK di tempatnya.

Begitu juga saat dia sakit diare. Persis seperti mengasuh adek bayi, aku harus telaten memberi obat dengan pipet, mencamput obatnya dengan madu biar nggak pahit, memberikan multivitamin, juga memanggil dokter ke rumah untuk menyuntikkan anti biotik.

Sekarang, Ola sudah 8 bulan bersama kami. Dan kamipun sangat sayang padanya, demikian pula aku. Entah kenapa sepertinya ada ikatan bathin yg kuat antara aku dan Ola. Aku yang semula tidak suka kucing, sekarang dengan Ola aku sayangggg banget. Aku berpikir Ola seperti seorang anak kecil yang tak berayah dan beribu yang dititipkan kepadaku. I love her so much !!


Ternyata memang benar, cinta dan kasih sayang itu tidak memandang SARA. Mau dari suku kucing atau manusia, dari Ras Persia maupun orang Jawa, CINTA ternyata bisa menjembatani semuanya..
...

0 komentar: