TERSENYUMLAH



"Aku mengenal dikau, tlah cukup lama separuh usiaku
Namun begitu banyak, pelajaran yang aku terima

Kau membuatku mengerti hidup ini

Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai Dan terwujud harmoni: ......(Harmony - Padi)


Aida membuka selembar kertas yang disisipkan dalam buku yang Aldo berikan padanya kemarin sore. Pelan-pelan mulai ia baca :

"Sudahlah, tak perlu nelangsa. Tersenyumlah untuk segala kesunyian. Tertawalah buat kesedihan dan kesepian. Kau dan aku, bersyukurlah, masih ada. Cinta dan kasih sayang tak akan (pernah) pergi. Lukisan Picasso dan Jeihan masih bisa membunuh lara kita. Perempuan-perempuan Jeihan dengan kedua matanya yang selalu gelap, pelajaran bagus buat kita yang terasa kian menua"
...........

Terima kasih, untuk pelajaran hidup yang telah diberikan. Pelajaran untuk selalu bersyukur atas apa yang belum kita terima.Terima kasih untuk boleh mengingat melalui kata-kata.

Aida tersenyum sumir. Dilipatnya lagi kertas itu dan dimasukan dalam buku yang diberi sampul bergambar burung camar terbang di atas langit. "Sampai jumpa", katanya lirih.

"Segala kebaikan, takan terhapus oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa

Karena kupercaya kan berujung indah

Kau membuatku mengerti hidup ini,
Kita terlahir bagai selembar kertas putih..."

0 komentar: