Mau Masuk Surga ?....Jangan Marah !!




Marah adalah salah satu emosi fitrah manusia selain sedih dan gembira, takut dan kecewa. Kita dibekali amarah oleh Allah SWT untuk mempertahankan dan membela diri.
Tapi marahpun ada aturannya. Bukankah Rasulullah pernah bersabda "Jangan marah...bagimu Surga".

Ada tiga tipe manusia berdasarkan muatan emosi marah dalam dirinya :

Pertama, manusia yang sangat sedikit energi marahnya bahkan hampir tidak ada. Manusia tipe ini memiliki kecenderungan tidak dapat mempertahankan dan membela kehormatan diri, keluarga apalagi agama. Dalam Islam orang seperti ini disebut jayyus (orang yang tidak punya harga diri). Islam mengajari umatnya menghindari sifat ini

Kedua, manusia yang sarat dengan energi marah. Cepat meledak, lama redanya, berlebihan, tidak pada tempatnya dan kemarahannya bisa menyebar kemana-mana. Pribadi yang seperti inipun banyak mendatangkan masalah terutama bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya

Ketiga, manusia yang cukup memiliki energi marah sekaligus daya kontrol terhadap energi tersebut. Marah yang diekspresikan dengan pola seperti ini adalah marah yang menyehatkan.

Nah, bila marah menyerbu, apa yang harus dilakukan ?. Nih, ada tips yang mungkin bermanfaat untuk mengatasi 'si marah' :

Berusahalah untuk diam, diriwayatkan dari Rasulullah SAW "Apabila salah seorang di antara kamu marah, maka diamlah (HR Ahmad)

Menarik nafas panjang, karena ketika seseorang sedang marah, pembuluh-pembuluh darahnya menegang. Dengan menarik nafas panjang, akan membantu mengurangi ketegangan tersebut

Membaca lafaz ta'aqqudz (bacaan a'udzubillahiminasysyaithanirrajim). Diriwayatkan dari Rasulullah SAW "Apabila seorang di antara kamu marah, maka katakanlah 'Aku berlindung kepada Allah, maka amarahnya akan reda" (HR Abi Dunya)

Mengubah posisi tubuh, Rasulluhan SAW bersabda, "Marah itu dari setan, maka apabila salah seorang di antara kamu marah dalam keadaan berdiri, duduklah, dan apabila dalam keadaan duduk maka berbaringlah" (Hadist diriwayatkan Bukhary dan Muslim)

Berwudhu atau mandi, Diriwayatkan dari Rasulullah :"Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan terbuat dari api. Dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu apabila seseorang di antara kamu marah, maka berwudhulah atau mandilah" (HR Ibnu Asakir, Mauquf)

Mencari penyebab amarah yang sebenarnya, mencari dan menemukan sebab yang sebenarnya adalah upaya yang sehat dalam mengenali masalah yang sebenarnya. Dan itu adalah separuh dari solusi

Jangan tunda selesaikan masalah, Setelah marah mereda dan pikiran dapat bekerja normal kembali, sedapat mungkin segeralah hadapi dan selesaikan sumber masalah yang sebenarnya.

Menunda penyelesaian masalah atau membiarkannya tak terselesaikan serta menimbunnya dalam pikiran, tidak hanya mengganggu ketenangan jiwa, namun juga mengundang berbagai penyakit fisik.

Wallahu a'lam :)

0 komentar: